Wednesday, December 17, 2008

Areva Raksasa Nuklir, Pemain Global

Pada 30 November 2000, beberapa perusahaan di Prancis, yaitu CEA Industrie, Cogema, Framatome ANP, dan FCI merger. Para pengusaha sepakat agar nama perusahaan hasil merger sederhana, bunyi bahasanya menyenangkan, mudah diucapkan, mengikuti mode, dan bergerak dengan imajinasi. Hasil merger adalah perusahaan baru dengan nama Areva yang diumumkan pada 3 September 2001. Nama Areva diilhami dari wilayah Avila, bagian utara Spanyol, lokasi Biara Arevalo. Nama Arevalo kemudian dikurangi satu suku kata, sehingga menjadi Areva.

Perusahaan Areva terdiri dari tiga bagian, yaitu Areva NP (Nuclear Power), Areva NC (Nuclear Combustible), dan Areva T&D (Transport and Distribution). Khusus Areva NP adalah perusahaan patungan dengan perusahaan Siemens dari Jerman, yang sahamnya masing-masing Areva 66 persen dan Siemens 34 persen.

Adapun misi perusahaan itu adalah memungkinkan setiap orang memiliki akses untuk memperoleh energi yang lebih bersih, aman, dan ekonomis. Sedangkan strateginya, pertama, memodali model bisnis yang terintegrasi dengan menghadirkan kembali peran nuklir dengan membangun kemampuan pembangkit nuklir yang baru, membuat bahan bakar aman untuk saat ini dan masa depan. Kedua, menjamin pertumbuhan transmisi dan distribusi yang kuat dan menguntungkan. Ketiga, memperluas penawaran energi yang terbarukan.

Terintegrasi Penuh

Areva adalah raksasa nuklir dengan organisasi bisnis yang terintegrasi penuh dalam industri energi nuklir yang menyentuh para pemakai pada setiap tahap siklus nuklir di penjuru dunia. Bisnis nuklir yang terintegrasi ini mulai dari hulu sampai hilir. Pertama, penambangan uranium, proses kimia, dan pengayaan uranium. Kedua, desain bahan bakar dan fabrikasi. Ketiga, desain reaktor, konstruksi, dan pemeliharaan. Keempat, transportasi bahan bakar bekas dan daur ulang. Kelima, transmisi dan distribusi tenaga listrik.

Tegasnya, perusahaan ini adalah pemasok yang terintegrasi dari semua peralatan, teknologi, dan jasa dibidang industri nuklir. Sejak berdiri, Areva telah menjadi salah satu kelompok andalan dunia dalam industri nuklir. Sekitar 40 tahun, Areva terlibat secara luas dalam, antara lain, pembuatan desain, pemasokan, dan pembangunan 93 unit PLTN jenis PWR dan BWR yang tersebar di 44 lokasi di Prancis, Jerman dan berbagai penjuru dunia.

Keandalan Areva dalam tenaga nuklir adalah hasil dari berbagai faktor di antaranya, pertama, strategi jangka panjang untuk tenaga nuklir di-Prancis. Kedua, kualifikasi dan dedikasi yang tinggi dari para ahli dan teknisi yang multikemahiran dan multidisiplin, serta karakter. Ketiga, keahlian yang diperoleh melalui partisipasi ekstensif dalam program konstruksi di Prancis dan Jerman, serta pelaksanaan banyak proyek berskala ekspor. Keempat, keahlian yang diperoleh dengan bantuan organisasi nuklir yang menyediakan jasa nuklir (khususnya jasa pemeliharaan) melalui sejumlah kontrak dari para pemakai di Prancis dan Jerman. Para pemakai jasa nuklir ini berasal dari mancanegara termasuk Amerika Serikat.

Areva adalah satu-satunya pemasok di dunia yang melakukan pengawasan sendiri atas kapabilitas desain dan manufaktur dari sekian banyak komponen yang sangat sensitif di berbagai negara untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Perusahaan ini adalah raksasa bisnis nuklir karena dari data 31 Desember 2007, fasilitas manufakturnya tersebar di 43 negara dan jaringan penjualannya mencakup lebih dari 100 negara. Keraksasaan itu juga terlihat dari jumlah pegawainya sebesar 71.000 orang dengan komposisi penyebarannya 13,5 persen di Amerika Utara dan Selatan, 4 persen di Afrika dan Timur Tengah, 11,5 persen di Asia-Pasifik, dan terbanyak di Eropa dan CIS sebanyak 71 persen. Areva menduduki peringkat pertama di dunia dalam seluruh rangkaian industri nuklir. Sedangkan untuk transmisi dan distribusi listrik, menduduki peringkat tiga dunia.

Pemain Global

Sejak berdiri (didahului oleh perusahaan-perusahaan yang bergabung ke dalam Areva) Areva telah menjadi pemasok dan atau terlibat langsung dalam desain, serta konstruksi PLTN, dan industri energi nuklir pada umumnya. Setelah PLTN pertama dengan kapasitas 38 MW dengan nama G2 (Marcoule) beroperasi di Prancis pada 22 April 1959, didukung dengan penelitian dan pengembangan yang begitu pesat dan terfokus, maka industri nuklir Areva, khususnya PLTN, di Perancis berkembang pesat. Sampai saat ini, terdapat 58 unit PLTN yang beroperasi di Prancis yang memasok 80 persen kebutuhan energi nasional.

Bersamaan dengan berkembangnya pasaran dalam negeri, perusahaan ini mulai merambah pasar global. Pada awalnya dimulai di Jerman. Kontrak pertama pada 1961 untuk pembangunan PLTN tipe PHWR dengan kapasitas 57 MW. Dalam perkembangannya sampai sekarang terdapat 18 PLTN yang dibangun Areva, di mana 12 unit tipe PWR dan 6 unit tipe BWR. Perusahaan ini mempunyai pengalaman 40 tahun membangun reaktor nuklir di Jerman. Setelah Jerman, perusahaan ini memasuki pasaran Eropa lainnya dalam berbagi bentuk kontrak di bidang industri nuklir mulai dari pembangunan PLTN sampai pemasok berbagai komponen industri nuklir. Dimulai dari Belgia, Belanda, Austria, Swiss, Spanyol, Swedia, hingga Inggris.

Di Amerika Selatan, Areva memasuki pasaran industri nuklir pada 1968-1975 yang meliputi negara-negara Argentina dan Brasil. Di benua Afrika , pada 1976 perusahaan ini menerima pesanan untuk pembangunan PLTN dari Afrika Selatan melalui kerja sama konsorsium dari Prancis dan Afrika Selatan sendiri. Di Asia, pada 1980, awalnya Areva dipilih untuk membangun dua unit PLTN di Korea Selatan (Ulchin 1 dan 2) kemudian berlanjut pada beberapa unit lainnya sekaligus melakukan transfer teknologi. Saat ini, Korea Selatan telah mandiri dalam pembangunan PLTN.

Pada 1986, Areva membangun PLTN di Tiongkok, tepatnya di Dayabay, Provinsi Guangdong dengan dua unit, yang diikuti oleh pembangunan unit-unit lainnya. Unit 1 beroperasi pada September 1993 dan unit 2 enam bulan kemudian. Dewasa ini, Areva berhasil mengembangkan reaktor generasi ketiga plus dengan nama EPR (Europe Pressurized Reactor) sebagai pengembangan dari tipe PWR. Tipe EPR memiliki keunggulan di mana pemakaian bahan bakar, ongkos pemeliharaan, dan operasi lebih rendah, serta teknologi dan desainnya telah diperbaiki, sehingga sangat menjamin keselamatan. Tipe EPR ini sedang dibangun di Finlandia dan Prancis dan sudah diterima tawaran dari Amerika Serikat. Tipe EPR juga unggul dari segi kapasitasnya yang bisa mencapai 1600 MWe ke atas.

Pada Desember 2007, Areva dan MHI Jepang membentuk sebuah perusahaan joint venture dengan nama Atmea. Perusahaan ini sedang membangun reaktor berkapasitas 1.100 MW.
Dari uraian di atas, tepat dikatakan bahwa Areva adalah raksasa nuklir karena kegiatan bisnis nuklirnya mulai dari hulu sampai hilir ditambah dengan bisnis penunjang lainnya (transmisi dan distribusi listrik). Disebut pemain global karena kegiatan bisnisnya berupa penjualan produk telah merambah ke lebih 100 negara, sedangkan operasi manufakturnya menjulang di 43 negara.

Penulis adalah anggota HIMNI (Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia) dan mantan anggota DPR/MPR.

No comments:

Post a Comment