Wednesday, September 9, 2009

MHI, Unggulan Energi Nuklir Jepang

Teknologi energi nuklir yang komponennya terdiri dari reaktor, turbin, generator, dan transmisi, pada umumnya diproduksi dan dimiliki oleh perusahaan swasta, seperti Westinghouse dan General Electric di AS serta Areva di Prancis. Di Asia, seperti Jepang, dirintis oleh MHI (Mitsubishi Heavy Industries) dan Toshiba bersama Hitachi.

Khusus MHI, yang berkembang menjadi pusat unggulan energi nuklir Jepang, sejarah keberadaannya cukup panjang. Lahir pada 1884, penemu Mitsubishi Yataro Iwasaki mengambil alih perusahaan milik Pemerintah Jepang bernama Nagasaki Shipyard, kemudian diubah namanya menjadi Nagasaki Shipyard & Machinery Works dengan bisnis awal pembuatan kapal. Bisnis kapal ini kemudian diubah menjadi Mitsubishi Shipbuilding Co.Ltd. Pada 1934, berubah nama lagi menjadi Mitsubishi Heavy Industries Ltd, dan muncul sebagai firma swasta terbesar di Jepang yang, membuat kapal, mesin berat, pesawat, dan mobil.

Bisnis MHI meliputi produksi di bidang energi, ruang angkasa, lingkungan, mesin industri, pesawat terbang, kapal dan kelautan, peralatan, otomotif, infrastruktur, pertahanan, living, dan leisure. Khusus di bidang teknologi energi nuklir, MHI adalah spesialis dalam reaktor jenis PWR. PLTN I yang beroperasi di dunia adalah di Obninks, Rusia (dulu Uni Soviet) memakai reaktor jenis PWGR (Pressurized Water Graphite Reactor) Dalam perkembangannya ada beberapa jenis reaktor nuklir untuk PLTN seperti RBMK, GCR, PWR, BWR, CANDU, dan FBR. .

Sejak 1950, MHI untuk pertama kali memulai litbang pembangkit listrik tenaga nuklir. Setelah melalui kerja keras bertahun- tahun dengan interaksi berbagai pihak di dalam dan luar negeri, maka pada 1970 MHI berhasil membangun PLTN pertama di Fukui dengan nama Mihama-I dengan kapasitas 320 m. Teknologi reaktornya diadopsi dari luar negeri, yaitu jenis PWR (Pressurized Water Reactor).

Setelah hampir 40 tahun pengalaman membangun dan merawat PLTN di Jepang, kini MHI telah menjadi perusahaan energi nuklir unggulan Jepang yang mandiri dan terintegrasi dengan menyediakan seluruh fase mulai dari desain, pemilihan tapak, konstruksi, bahan bakar, operasi, dan perawatan pembangkit.

Jenis reaktor yang dipakai dan dikembangkan oleh MHI dalam PLTN adalah PWR, yang telah melalui empat generasi, di mana setiap generasi ada perbaikan dan pengembangan teknologi serta sistemnya. Saat ini, terdapat 53 unit PLTN yang beroperasi di Jepang. Dari jumlah itu, 23 unit tipe PWR buatan MHI. Kemajuan teknologi energi nuklir dari MHI sampai mencapai perusahan energi nuklir yang terintegrasi dengan reputasi mengglobal disebabkan dukungan litbang yang luar biasa. MHI memiliki lima laboratorium yang berkonsentrasi pada teknologi spesifik dan satu laboratorium sebagai Pusat Litbang Teknologi Maju yang fokus pada teknologi maju masa depan.


Diakui Dunia

MHI berkembang dan menjadi pemain global, di mana berbagai produk teknologi energi nuklir telah diakui dan dimanfatkan oleh berbagai negara. Untuk mendukung operasi globalnya, MHI memiliki kantor perwakilan di berbagai penjuru dunia yang meliputi: Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, Asia, dan Australia.

Sebagai pemain global, beberapa kegiatan MHI yang patut diungkapkan.

Pertama, kerja sama antara MHI dan perusahaan Areva (Prancis) dengan membentuk joint venture company yaitu Atmea, yang mulai membangun lisensi, pemasaran, dan penjualan Reaktor Atmea-I yang berkapasitas 1.100 MWe, sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan pasar atas reaktor berkapasitas menengah.

Kedua, sertifikasi desain PLTN bernama US-APWR (United States Advanced Pressurized Water Reactor). Sertifikasi desain akan diperoleh dari US-NRC (Nuclear Regulatory Commission) pada pertengahan 2011, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan dua unit US-APWR di Commanche Peak Nuclear Generating Station milik Luminant Power. US-APWR adalah PLTN berdaya listrik terbesar di dunia dengan kapasitas 1.700 MWe dan dengan efisiensi paling tinggi. Menurut rencana, PLTN ini (US-APWR) beroperasi pada 2016.3.

Di samping Amerika Serikat dan Prancis, negara-negara lain, seperti: Finlandia, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, dan Rusia juga menjalin kerja sama dengan MHI. Demikian pula dengan beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Turki, tembus ke Meksiko dan Brasil.

Dari kerja sama itu, yang patut dibanggakan adalah kerja sama MHI dengan negara pionir di dunia yang memiliki PLTN terbanyak, yaitu Amerika Serikat (104 unit yang sedang beroperasi)) dan Prancis (59 unit). Kedua kerja sama itu membuktikan bahwa teknologi energi nuklir MHI diakui dan dipercaya untuk dimanfaatkan di negaranya (seperti di Amerika Serikat dengan US-APWR) atau untuk memenuhi kebutuhan pasar seperti Atmea-I yang sedang menjajaki negara-negara berkembang, seperti Vietnam dan Thailand.

Berdasarkan uraian itu, di samping sebagai unggulan teknologi energi Jepang, MHI telah menjadi pemain global yang teknologinya diakui dan dipercaya sejajar dengan teknologi negara-negara maju, seperti Prancis dan Amerika Serikat. Dengan keberhasilan yang dicapai MHI, maka bertambah referensi Indonesia dalam rangka pembangunan PLTN nantinya.

Penulis Anggota HIMNI dan mantan Anggota MPR/DPR

No comments:

Post a Comment